Celaka Orang Yang Shalat

Sabtu, 05 Mei 2012 | komentar

Bismillahirahmanirrahim



Shalat adalasalah satu rukun dari Arkanul Islam yang tidak boleh ditinggalkansama sekali. Bila seseorang meinggalkan Sholat, maka ia dinilai Kufur.Hal ini ditegaskan Nabi SAW dalam sabdanya “Antara seorsng Hamba dengan Kekufuran adalah meninggalkan Shalat “( HR. Muslim ).Nabi SAW tidak menshalatkan orang ang mati, yang ketika hidupnya tidak melaksanakan Shalat. Di akhirat kelak Allah SWT menyediakan tempat di neraka Saqar bagi ang meniinggalkan Shalat. Allah SWT berfirman tentang keadan orang yang berdosa,” Apakah yang menyebabkan kamu masuk kedalam neraka Saqar?”  Mereka menjawab, “kami dahulu termasuk orang-orang yang meninggalkan shalat “
Bagi oerang yang sedang safar atau dalam perjalanan pun hanya ada Rukhsah atau kelonggaran untuk menjama’ dan mengqhasar shalat,demikian juga bagi orang yang sakit hanya ada kelonggaran mengqhasarrukun Shalat,misalnya karena berdiri karena tidak mampu maka boleh dilakukan sambilduduk atau berbaring. Bahkan orang yang sedang berperangan sekalipun tidak boleh meninggalkan shalat, yaitu dengan adanya aturan Shalat Khauf.
Shalat yang lima waktu tersebut jangan sekali-kali ditinggalkan. Jika salah satunyadengan sengaja ditinggalkan, misalnya shalat Ashar,dengan alas an sibuk bekerja, rapat,esta, dan sebagainya, maka kita akan mendapatkan peringatan Nabi Saw, “ Barang siapa yang meninggalkan Shalat Ashar dengan sengaja, maka hancur segala (pahala) amalnya “. Dalam riwayat lain, “ Barang siapa meninggalkan Shalat Ashar, ia seperti orang yang dirampok hartanya dan keluarganya (tidak punya apa-apa)”. (HR. al-Bukhary). Sedangkan bagi orang yang tertidur atau terlupa Shalat pada saat ia bangun di saat ia ingat (HR.al-Bukhary dan Muslim).
Akan tetapi mengapa Allah SWT meyatakan, “ Celakalah orang-orang yang Shalat “ (QS. Al-Maun : 4). Pernyataan ini tentu saja sebuah peringatan bagi orang yang Shalat, bahwa Shalat itu tidak sekedar ada dan tidak sekedar melaksanakan. Kita sering mendengarkan pernyataan “ Janganlah mempermasalhkan permasalahan yang sepeleatau furu’iyyat. Shalat pakai Qunut atau tidak, tidak usah dipermasalhkan. Yang harus dipermasalahkan adalah orang yang tidak mau Shalat. Pernyataan ini sulit diterima seluruhnya, Sebab,berdasarkan peringatan Allah diatas, ternyata bukan hanya orang yang tidak Shalat, orang yang biasa Shalat pun bias celaka.
Ada dua variable yang menjadi penyebab orang yang Shalat isa celaka, yakni Sahun (lalai) dan Yura’un (riya). Riya, yangoleh Nabi SAW disebut Syirik Al-ashgar adalah kebalikan dari ikhlas.
Riya merupakan variable pertama penyebab tidak diterimanya Shalat. tidak ada satu amal pun yang akan diterima Allah SWT tanpa keikhlasan. Allah berfirman, “ dan jika berbuat Syirik,maka terhapuslah amalmu, dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar : 65). Nabi SAWmengingatkan,” janganlah kau campur adukan antara keta’atan kepada Allah dengan keinginan mendapat pujian manusia, nanti hancur amalmu.” (HR. Ibnu Hibban).
Variabel kedua adlah Sahun, yang bias bermakna lalai ketika seseorang melaksanakan Shalat, pikiran dan hatinya tidak Konsentrasi, tidak Khusyu, ia tidak sadar bahwa dirinya sedang Shalat, akibat godaan syaithan. Nabi SAW mengingatkan “  Apabila dikumandangkan adzan, syaithan lari terbirit-biri, bahkan terkentut-kentut, sampai ia tidak mendengar adzan itu. Apabila adzan selesai, syaithan dating lagi, dan apabila dikumandangkan iqamat,syaithan lari lagi, dan apabila selesai Iqamat, syaithan datang lagi dan menyelinap kedalam jiwa manusia dan berkata. “ Ingatlah kau kesana, ingatlah kamu kesini.” Sehingga orang itu tidak tau lagi berapa rakaa’at ia shalat”(HR.al-Bukhary).
Shalat merupakan ibadah yang paling pertama di hisab di akhirat kelak, Shalat juga dapat dijadikan barometer amal-amal yang lain.
Khalifah Umar Ibnu Khatab diriwayatkan pernah mengirim surat kepadapara gubernur yang diangkatnya, pesannya, “  Sesungguhnya tugas kalian sebagai gubernur yang paling utama di mataku adalah shalat. Barang siapa memelihara shalat, berarti ia telah memelihara agamanya. Barang siapa lalai terhadap Shalat,terhadap urusan yang lain akan lebih lalai.”
Shalat yang baik dan benar dijanjikan Allah dan Rasull-NYA akan menjadi penghapus atas segala dosanya. Allah berfirman, “ Dan dirikanlah Shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk” (QS. Hud : 114)

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RG UG MUALLIMIEN 67 BENDA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger